Teknik = Cara
Supervisi berasal dari kata super artinya atas atau lebih. Visi artinya lihat / penglihatan atau pandangan. Supervisi dalam bahasa Inggris adalah supervision yang berarti pengawasan / kepengawasan. Orang yang mengerjakan supervisi disebut supervisor (Ary H. Gunawan).
Supervisi adalah pengarah dan pengendalian kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi /Perusahaan.
Responsibility:
Supervisor memiliki tanggung jawab mengawasi dan mengarahkan bawahan, maka supervisor harus memiliki pengetahuan dan gaya kepemimpinan yang matang.
Ciri-ciri Supervisi
Supervisi artinya upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam melaksanakan tugas profesionalnya agar mampu membantu orang lain dalam bekerja untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Supervisi merupakan suatu teknis pelayanan professional dengan tujuan utama mempelajari dan memperbaiki bersama-sama dalam membimbing dan mempengaruhi seseorang.
Menurut Kimbal Wiles (1955) Adapun seseorang yang menjalankan kegiatan supervise disebut supervisor. Dengan kata lain dapat disimpulkan dari beberapa pendapat bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu sesorang dalam membantu pekerjaan secara efektif.
Peningkatan kinerja ditentukan oleh tingkat keberhasilan peran supervisor. Sementara ini pembinaan yang dilakukan atasan adalah membenahi kekurangan dan kelemahan dalam melaksanakan tanggung jawab yang diembannya.
Strategi yang dapat diterapkan atasan diantaranya adalah menerapkan arah dan tindakan dan cara yang sifatnya mendasar melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Atasan sebagai pimpinan berkewajiban memberikan arahan, bimbingan, motivasi, pembinaan, peningkatan dan pengembangan serta menumbuhkan kreativitas dan produktivitas yang tinggi untuk hasil yang maksimal.
Supervisi Pendidikan
Menurut Kimbal Wiles (1955) menegaskan bahwa supervisi berusaha untuk memperbaiki situasi-situasi belajar mengajar, menumbuhkan kreativitas guru, memberi dukungan dan mengikutsertakan guru dalam sebuah kegiatan, sehingga menumbuhkan rasa memiliki bagi guru /supervisor.
Adapun personnel yang menjalankan kegiatan supervisi disebut supervisor. Dengan demikian administrasi dan supervisi merupakan sebagian dari proses pendidikan yang tidak bisa ditinggalkan, namun masih banyak yang memahami bahwa administrasi termasuk yang sering menghambat dalam proses belajar mengajar.
Menurut Burton (1955) secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya, agar guru /supervisor mampu membantu para siswanya /bawahannya dalam belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Supervisi Pendidikan
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Sahertian (1982) supervisi merupakan pekerjaan inspeksi yakni mengawasi, mencari kesalahan orang yang di supervisi dan menemukan kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Perilaku supervisi yang tradisional ini dikenal dengan sebutan snoopervision, yaitu tugas memata-matai untuk menemukan kesalahan.
Supervisi Pendidikan
Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada karyawan dan staf agar personnil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses pekerjaan yang di tugaskan.
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional personnil.
Tipe-tipe Supervisi :
Tipe Inspeksi :Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lain, bertindak sebagai “Inspektur” yang bertugas mengawasi pekerjaan supervisor.
Tipe Laisses Faire : Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar.
Tipe Coersive : Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Supervisor/intruktur sama sekali tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian.
Tipe Training dan Guidance : Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu staf /karyawan selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari manajernya.
Tipe Demokratis: Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga institusi dan akademik sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
Comments